Daniel Adhi Wijaya a.k.a Daniel Asbun, lahir dan besar di Yogyakarta, mulai mempelajari gitar sejak tahun 2002. Di bawah bimbingan Anton Asmonodento, Woody Satya Dharma and Rahmat Rahardjo, ia mempelajari gitar klasik dan mengikuti berbagai kompetisi gitar klasik saat itu.
Selepas belajar gitar klasik, ia mulai mendengarkan dan tertarik akan karya-karya dari gitaris fingerstyle Jubing Kristianto. Sejak saat itulah kemampuan mempelajari lagu dengan metode “learning by ears” atau tanpa menggunakan partiture mulai terasah. Seiring berjalannya waktu, Daniel juga bisa membuat puluhan arransemen sederhana pada gitar tunggal dan telah membagikan secara gratis partiture / tabilature nya ke internet sehingga dapat diunduh dan dimainkan ke berbagai penjuru dunia.
Bersama dengan rekan gitaris dunia maya (seperti Omen Ranger, Kevin Nikolas, Harraa, Andri Guitara, Dwikie dan tentu masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu), ia juga aktif pada forum-forum di internet dari grup Kaskus hingga pembentukan awal Indonesian Fingerstyle Guitar Community (IFGC).
Daniel mengenal Ivan Winata pada sebuah forum grup Facebook. Berangkat dari postingan beliau yang memiliki wawasan luas dan semangat berbagi yang tinggi terhadap dunia gitar klasik, Ivan menjadi sahabat sekaligus tempat berkonsultasi khususnya konstruksi instrument pada gitar klasik. Saat memiliki produk buatan Ivan Winata – Ivan Guitar Studio “Premium Series” – Daniel yang sempat vaccum dalam dunia gitar menjadi semangat lagi dalam bermain gitar. Pastinya sangat puas dengan playability yang sangat nyaman, kualitas suara sangat bagus dan tentunya dengan harga yang sangat-sangat wajar (artinya harga jauh lebih murah dengan gitar brand ternama dengan spesifikasi serupa). Sampai saat ini, Gitar IGS merupakan gitar utama yang dipakai oleh Daniel Asbun dalam membuat arransemen dan konten di berbagai sosial media.